Tuesday, November 27, 2012

Rumah Peninggalan

Akhirnya, turun juga dari angkutan pedesaan yang menyiksaku selama 30 menit.
Kususuri jalan setapak menuju rumah kecilku yang kiri kanannya dipagari oleh pohon melinjo, setidaknya mengurangi deraan hawa panas yang membakar kulitku.
-o0o-
Selang beberapa menit kemudian, tibalah aku didepan sebuah rumah yang hampir separuhnya terbuat dari bilik. Ya sebuah rumah peninggalan nenekku tercinta, yang hingga saat ini dipercaya oleh keluarga besarku sebagai rumah "pemulihan jiwa" karena siapapun anggota keluarga kami yang mengalami depresi atau dilema dalam hidup, perlahan akan pulih setelah tinggal di rumah ini.
Aku? Ya aku depresi setelah mengalami hempasan maha dahsyat dalam hidup, namun bukan pemulihan yang jadi tujuanku kemari. Aku hanya ingin menghabiskan sisa hidupku dalam kesendirian.

No comments:

Post a Comment

Tinggalkan pendapat anda