Thursday, February 21, 2013

I Will Never Leave You


Sudah tiga batang rokok aku bakar untuk memenuhi paru-paruku dengan polusi mematikan ini. Tapi nyatanya rasa bersalah itu tidak juga pergi dari benakku, seolah sisi lain diriku terus meneriakkan caci maki akan kesilapan lidah mengungkap nama terlarang dihadapan Rinjani.
"you are stewpid Gee... You are very-very stewpid..." umpatku pada diri sendiri.
Keringat dingin mengalir deras disela-sela kening dan sebagian membasahi perban yang sudah berwarna merah kecoklatan buah tangan dari Jakarta yang menjadi saksi hancurnya egosentris seorang aristokrat oleh wanita.

"you can't keep running away from your problem Gee" tiba Rin sudah berdiri dihadapanku.
"what do you care anyway..."
"what do I care? What do I care? Oh Gee... Come on"
"I know what will happen next okay... You will walk away like Maya"
"What? Gee I don't understand..."
"you pretend like that nothing happen, but actually you angry because I said someone name, the forbidden name..."
"oh masalah itu... Aku gak apa-apa mas, serius gak apa-apa"
"Rin... You can lie to me but your eyes can't"
"huft... Okay I little bit angry, but I won't leave you, what should I ?"
"see... "
"damn it Gee, what's wrong with you ? I am angry, yes... I lie to you yes, but I am not Maya. For God sake, I'm better that that woman Gee. I apreciate you, I respect you, I make a friend with Farida, I will never dump you like she did... Even I believe I prettier than that bitch so enough to blame your self..."
"... Oh no, don't tell me... You are jealous Rin"
"yes I do, so what ? Did I have to make my self horny and said Wow huh?"
"damn... You are so cute when you are mad..."
"shut up, and please stop that silly question..."
"yes, I'm sorry..." akhirnya aku dan Rin saling terdiam, hanya mata kita yang berbicara...
"did you...?"
"stop it Gee... I know what you are gonna ask"
"Rin, guwe suka gaya lo..." ucapku dalam hati.
"Gee, kau hampir saja memaksaku mengatakan aku cinta padamu" keluh Rin yang dapat menghela nafas lega tidak membuka perasaan yang sebenarnya pada Gee.

-o0o-

Hari mulai beranjak senja, aku meminta izin untuk kembali ke hotel pada Ray. Untuk sementara waktu Lisa ikut bersamaku tinggal di hotel, lagipula Lisa nampaknya sudah mulai dekat dengan Rin yang memberikannya mainan baru, Galaxy Tab.

No comments:

Post a Comment

Tinggalkan pendapat anda