Tuesday, December 4, 2012

Obrolan Dapur

"Do you smoke?" aku membuka pembicaraan seraya menyodorkan sebungkus rokok pada Alice. Dia tidak menjawab hanya menerima sodoran bungkus rokokku dan menyalakan sebatang rokok.
"Mas Gee pinter ya bahasa inggrisnya. Di kota makannya sama apa sih mas?" seloroh si Buyung tanpa berhenti meniup tungku dengan sebatang bambu.
"what did he say?" tanya alice padaku.
"He said, you are stranger. And very quite, he wanna know you much more. Maybe he want to know where are you from and why you here" tapi dia tidak begitu saja percaya omonganku, matanya menyipit seakan menyelidik kebenaran kata-kataku.
"Mr. Buyoung, can't you speak english ?" seakan dia mau menunjukkan bahwa dia gak percaya padaku dia langsung bertanya sama Buyung.
"Mas, maksudnya opo toh ?"
"Artinya : Elo jangan banyak omong Yung, tiup aja tuh tungku sampe kembung hehehe" Alice kembali melotot, seakan coba menyelidik bahwa dia sedang tidak dipermainkan. Sementara aku coba bersikap sesantai mungkin walau sebetulnya gak tahan juga mengontrol mataku yang tak henti-hentinya melirik belahan dada Alice yang hanya memakai tanktop. (*read : Perjumpaan)
"Anjroot, sialan nih cewek dateng dari planet mana sih bikin sesek celana guwe aja" gumamku dalam hati.
"Thank you, for let me stay in your house for a while... if you don't mind I want to know your name Mr..."
"Gee, just call me Gee..."
"Gee... that's your nickname ?"
"Actually my real name is Biji puas loh..." ujarku, buyung tertawa terbahak-bahak mendengarku berkata seperti itu. Dan itu bikin alice makin BT karena merasa dipermainkan.
"Are you always unfriendly like this ?"
"look miss, first I don't even know who you are or what are you doing in my village. Second, you suddenly appear in my house and I don't invite you. Buyung the one who bring you here isn't it ? third indeed, I am always unfriendly, and didn't expect anybody. I went to this village because I wanna be alone... I'm not expect any visitor"
"Don't worry, I will leave as soon as possible after they fix my bike" ujarnya dengan nada kesal.
lalu kami kembali terdiam, hanya kepulan asap rokok yang saling bersahutan dari mulut kami dan buyung memanfaatkan kesempatan itu untuk ikut nebeng rokokku... gak sopan tuh anak.



-o0o-

Pukul 21.00 tampaknya hujan sudah mulai reda, pintu dapur terdengar diketuk dari luar. Buyung bergegas membukakan pintu dan ternyata pak Ruslan, mekanik yang diminta memperbaiki motor Alice.
"Mas Buyung, motornya udah selesai tuh. Ada yang harus diganti, tali koplingnya putus"
"inggih pak, terima kasih banyak" jawab buyung seraya bergegas memberitahukan Alice bahwa motornya udah selesai.
"oh great then, thank you mr. Buyoung..." dia berdiri dan perlahan menatap kearahku.
"and thank you mr. Gee, to let me stay at your house..."
"Gee... just call me Gee" lalu dia pun bergegas kembali ke bengkel pak Ruslan untuk mengambil motornya, mengenai transaksi-transaksi yang terjadi aku tidak mau ambil pusing. Yang penting malam ini bisa aku lewatkan kembali dengan ketenangan tanpa ada siapapun. Nasi sudah matang, mungkin aku lanjut makan malam dan tidur nyenyak coba mencari jawaban dari kemelut yang menghantuiku melalui mimpi... hanya berharap dan berharap.

No comments:

Post a Comment

Tinggalkan pendapat anda