Sunday, December 30, 2012

Rinjani

Perkenalan pertamaku dengan Rinjani alias Cecilia alias Rin adalah dari sebuah iklan di internet yang sangat menarik.

"Dicari pria untuk menemani bercinta dengan syarat :
1. sudah menikah
2. Mengirimkan foto
3. Mengirimkan nomor hp yang bisa dihubungi
Kirim ke rinjani1984@gmail.com
Untuk yang cocok akan saya hubungi, salam... Cecil"

Mulanya aku menyangka itu hanya ulah orang iseng yang ingin menguras isi dompet para pria hidung belang, tapi belakangan rasa ingin tahu itu semakin menyeruak (koreksi, bukan ingin mendaftar hahaha namun lebih pada keingintahuan tentang identitas seorang Cecil yang begitu populer di forum Jakarta Underground dimana aku adalah salah satu member pasif yang rajin memantau perkembangan dunia hitam tersebut) please give a thick red line at word pasif which is means that it just for my knowledge base but I didn't have to do everything on it. Lagipula saat itu aku tidak termasuk dalam hitungan mengingat aku sendiri sedang berjuang meraih cinta seseorang hingga menyematkan titel Penunggu Mawar Ungu bagi seorang high quality jomble like me.

All information about Cecil cost me a month of my work hour and obviously that month I get salary for do nothing (poor Mr. Stephen *which is my boss. I'm sorry about my rubbish behaviour). Baiklah kalian duduk yang manis longgarkan ikat pinggang bagi para pria, I wanna share a little bit story about Rin *please do not tell her that I'm the one who publish this story. Rin yang aku tahu adalah seorang gadis cantik, putih, mungil, it's describeable just like Andara Early although for some people says she is not their type. Toh lagipula cantik itu relatif bukan? Kalo jelek itu mutlak adanya hahaha *setidaknya itu hasil dari field repot yang aku dapat dari para oknum buaya darat yang sudah pernah bercinta dengan dia but somehow I never met her before, until she's become one of employee at CDM. If you asking me about my opinion, well... She's cute tapi gak bisa dibandingkan dengan Andara Early lah she's just ordinary people and I like her. She can make my mind gettin' wild and naughty, yes drives me to my animality desire (meoowww... Xixixixi).

Saat itu dia masih menjadi seorang mahasiswi di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta, aktif di sebuah kegiatan pecinta alam. Disitu pulalah dia bertemu dengan Tora (I don't know maybe it just another fake name). Dalam blognya dia sempat menuliskan betapa berkesannya hubungan percintaan dia dengan Tora, sampai-sampai aku yang membaca menjadi sesak nafas dan sesak duduk (damn it's so f*ckin hot). Namun hubungan mereka tidak berlangsung lama, sayangnya Rin sudah begitu terobsesi dengan Tora bahkan hampir gila dibuatnya. Berbagai usaha dilakukan Rin untuk mendapatkan kembali cinta Tora, namun Tora sudah begitu jauh meninggalkan Rin untuk mencari cinta yang lain.

Aku tidak bisa menyimpulkan apakah itu yang menjadi penyebab dia menjalani hidup berganti-ganti pelukan dari para pemburu kenikmatan sesaat. Yang pasti sejak itu dia banyak menuliskan di blognya pengalaman demi pengalaman dia ketika bercinta dengan laki-laki yang sudah beristri. Pernah dia bercerita pengalaman bercinta dengan seorang gigolo, spesialis pemberi kepuasan pada wanita-wanita kesepian. Dia menuliskan betapa perkasanya sang gigolo hingga membuat dia mencapai klimaks hingga berkali-kali, which is make me wonder can I have his phone number I think he should teach me how can he did that with his "thing"? #damn

Ada yang lebih lucu lagi pengalaman dia bercinta dengan tetangga di kompleks rumahnya sendiri, setelah selesai bercinta laki-laki itu rela mengeluarkan jutaan rupiah untuk menutupi dan menjaga wibawanya sebagai orang terpandang di kompleksnya hingga memohon agar tidak sampai hal ini tersebar luas *WTF.
Kembali ke cerita utama walau Rin sudah tidak lagi berpacaran dengan Tora, dia masih membina hubungan baik. Sering bermain ke rumah Tora kenal dengan kakaknya *I never know his name but let me call him Dewa. Disinilah semua bencana bermula, ibarat istilah tak ada rotan akarpun jadi. Dewa tidak sebaik Tora, dia lebih cenderung nakal, walaupun sebetulnya dia sudah mempunyai istri dan anak tapi dengan kedekatan dia dengan Rin yang sering curhat tentang Tora akhirnya dijadikanlah Rin sebagai TTM nya. Berbagai tipu muslihat kacangan dia ungkapkan untuk meraih belas kasihan Rin mulai dari pertengkaran dengan istri, rencana untuk bercerai, dan semua hal menyedihkan diungkapkan yang bertujuan agar Rin iba dan akhirnya jatuh cinta padanya. Yang mana sebetulnya apa yang dia inginkan adalah ikut mencicipi dan merasakan kenikmatan tubuh Rin. Dan luluh juga hati Rin pada pecundang yang satu itu, mereka mulai menjalin hubungan terlarang itu bahkan hingga bercinta layaknya suami istri dengan menyewa hotel-hotel yang menyediakan layanan transit per-jam.

Hubungan mereka berlangsung cukup lama, dengan intensitas percintaan yang rutin hingga pada suatu saat akhirnya kebobolan juga. Rin divonis positif hamil 3 bulan, dan itu sebuah pukulan yang keras dalam hidupnya. Dia coba mencurahkan ini semua pada Dewa namun apa yang keluar dari mulut si pecundang ini adalah dia minta Rin untuk menggugurkan kandungannya.
At last for God sake, she's really did that. Dia menggugurkan kandungannya, sendiri dan dengan biaya sendiri sementara Dewa kembali asyik mencari wanita lain yang mau dibohongi untuk sekedar melepas hasrat kebinatangannya... Sementara Rin berjuang antara hidup dan mati karena praktek aborsi ilegal tersebut menyebabkan dia pendarahan hebat.

Aku sempat mengumpat, menyebutnya tolol dan goblok karena 1 tahun setelah kejadian itu dia tetap saja kembali pada Dewa yang mengiming-iminginya dengan pernikahan siri. Kata terakhir yang aku sampaikan kepada Rin adalah "sejauh apapun dia pergi, jika suatu saat dia diminta memilih maka dia akan kembali pada istri pertamanya... Just don't trust him" namun sepertinya dia lebih memilih kembali pada Dewa yang saat itu dimatanya adalah kunci kebahagiaan hidup. Dan pada saat itu pula dia memutuskan untuk berhenti berkomunikasi denganku. Walau akhirnya aku bersyukur dapat bertemu dengan dia saat ini dan melihat dia sudah menjadi seseorang yang baru, yang lebih optimis memandang masa depan.

Like she said before, what a story huh ? But I do believe in one thing, jauh didalam hati sanubari setiap manusia ada keinginan untuk kembali pada jalan yang benar. Hanya saja entah mereka berani ambil resiko dan melangkah untuk menjalaninya atau tidak. Aku sangat bersyukur akan kembalinya seorang sahabat dan kini dia yang balik mengulurkan tangannya meraihku dari keterpurukan ini.

No comments:

Post a Comment

Tinggalkan pendapat anda